Bertepatan dengan hari Strategi Pelestarian se-Dunia 6 Maret 1980, Suaka Margasatwa Baluran diumumkan Menteri Pertanian Republik Indonesia sebagai Taman Nasional. Taman Nasional Baluran yang terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur ini juga sering dijuluki sebagai Africa Van Java atau Little Africa In Java.
Taman Nasional Baluran berdasarkan SK. Menteri Kehutanan No. 279/Kpts.-VI/1997 tanggal 23 Mei 1997 ditetapkan memiliki luas 25.000 Ha. Taman Nasional ini sering dijuluki sebagai Africa Van Java atau Little Africa In Jawa karena bentang alamnya mirip dengan Afrika di mana terdapat padang savana luas yang penuh satwa liar. Sejauh mata memandang yang tampak adalah padang tandus, pohon-pohon yang kering dan bebatuan.
Sedangkan satwa liar yang hidup di Taman Nasional Baluran adalah rusa, kerbau, banteng, monyet ekor panjang, dan burung merak. Keberadaan ekosistem savana inilah beserta bentang alamnya yang menjadi ciri khas kawasan konservasi Taman Nasional Baluran, di mana nama dari taman nasional ini diambil dari nama gunung yang berada di dekatnya, yaitu Gunung Baluran.
Beberapa daerah di Taman Nasional Baluran yang sering dikunjungi wisatawan dan masyarakat untuk berbagai keperluan terutama yang dimanfaatkan sebagai daerah tujuan wisata antara lain: Gua Jepang, Curah Tangis, Sumur Tua, Visitor Centre, Evergreen Forest, Savana Bekol, Savana Semiang, Pantai Bama, Manting, Dermaga, Kramat, Kajang, Balanan, Lempuyang, Talpat, Kacip, Bilik, Sejileh, Teluk Air Tawar, Batu Numpuk, Pandean, dan Candi Bang.
Di dalam kawasan Taman Nasional Baluran terdapat sekitar 444 jenis tumbuhan yang tergolong ke dalam 87 familia meliputi 24 jenis tumbuhan eksotik, 265 jenis tumbuhan penghasil obat dan 37 jenis merupakan tumbuhan yang hidup pada ekosistem mangrove.
Secara garis besar keanekaragaman fauna dalam kawasan Taman Nasional Baluran dapat dikelompokkan ke dalam ordo mamalia (28 jenis), burung (196), ikan dan reptilia. Dari jenis-jenis yang diketahui tersebut 47 jenis merupakan satwa yang dilindungi undang-undang yaitu insektivora (5 jenis), karnivora (5), herbivora (4), burung (32) dan reptilia (1). Sementara mamalia besar yang khas di Taman Nasional Baluran adalah banteng (Bos javanicus) sebagai maskot.
Padang Savana Baluran Afrikanya Indonesia
Baluran Padang Savana & Afrikanya Indonesia.
Indonesia punya hamparan savana terluas di Pulau Jawa, jika anda berkunjung ke sini pasti serasa berada di Afrika (walaupun saya belum pernah ke Afrika hehe).
Di Taman Nasional Baluran ini merupakan destinasi Wisata yang cukup berbeda, kenapa saya bilang berbeda.
karena disini kita kalau beruntung bisa menemukan banyak sekali satwa liar, yang benar benar liar tidak seperti di kebun binatang atau taman safari.
perbedaan rasa kalau di Taman Safari kita melihat dengan dekat Satwa Satwa, bahkan mereka bisa menghampiri kita kalau mereka mencium bau makanan dari mobil.
tetapi tidak disini, karena untuk masuk ke dalam Taman Nasionalnya saja kita harus memasuki jalan tanah yang agak rusak selama 40 sampai dengan 1 jam perjalanan.
Kawasan Taman Nasional Baluran terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur.
Batas wilayah sebelah utara adalah Selat Madura, sebelah timur Selat Bali, dan di tengah kawasan ini terdapat Gunung Baluran yang sudah tidak aktif lagi.
tetapi menjadi pemandangan yang cantik ketika kita melihat padang savana dari kejauhan.
Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan ekosistem hutan kering di Pulau Jawa, terdiri dari tipe vegetasi savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa, dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun.
dan untuk pencinta Fotografi sebaiknya datang kesini pada saat musim kemarau, biasanya musim kemarau ini pada bulan Juni – Juli – Agustus.
karena air didalam hutan kering, dan rumput berwarna kuning kering. sehingga satwa satwa seperti Rusa, Banteng, burung merak yang berada didalam hutan keluar menuju Savana.
pihak Taman Nasional menyediakan air dan kubangan, sehingga pada musim kemarau hewan keluar dan berada dekat dijalan.
satwa satwa ini sangat pemalu, karena jika ada mobil yang mendekat saja mereka akan kabur masuk kedalam hutan.
dan jika Anda datang saat musim penghujan maka tumbuhan dan air sangat berlimpah sehingga penghuni taman seperti banteng dan kerbau Liar memilih masuk ke pedalaman taman dari pada bertatap muka dengan pengunjung.
Agar bisa lebih menikmati perjalanan di Taman Nasional Baluran cobalah sebelum memasuki kawasan anda bisa mengunjungi pusat informasi untuk mendapat penjelasan singkat tentang Taman Nasional Baluran, setelah mendengar penjelasan panjang lebar biasanya kita bisa lebih menghargai, tidak mengganggu, merusak, mengambil, atau berburu flora, fauna dan ekosistemnya.
Teman Traveling saya mas Budi Supriyanto yang juga Kepala Seksi Sarana Distribusi dan Digital Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengatakan akses menuju Taman Nasional Baluran ini tidak mahal dan memang serasa seperti di Afrika.
Sepanjang perjalanan menuju Savana Bekol di Taman Nasional Baluran ini kanan kiri jalan banyak sekali pohon jati, kalau mau bagus sih dipagi hari.
Syukur bisa dapat kabut sehingga foto tampak misty dan bisa lebih dramatis bagi pencinta fotografi, saya sarankan kesini pada jam 4 pagi.
Kenapa? karena Sunrise di Taman Nasional Baluran sangat bagus, disini ada pantai Bama yang merupakan Spot untuk melihat Sunrise, disekitar pantai Bama juga ada banyak pohon mangrove dan kawasan konservasi. tetapi berhati hatilah disini karena banyak sekali monyet liar, anda tidak waspada sedikit saja.
Bisa jadi handphone atau kamera anda bisa diambil oleh monyet monyet tersebut. di Pantai Bama ini kita bisa menyewa perahu untuk berkeliling Taman Nasional, selain itu disini juga merupakan spot snorkling yang cukup bagus.
Tetapi anda harus agak ketengah sedikit dan bisa melihat banyak ikan dan biota lautnya disini.
setelah itu kita bisa melanjutkan perjalanan menyusuri Padang Savana sepanjang Taman Nasional, jika ingin maksimal melihat satwa satwa yang ada disini lebih baik anda berjalan kaki. karena satwa satwa disini sangat takut dengan manusia, mereka mendengar suara mesin mobil atau motor saja akan kabur masuk kedalam hutan. ya hitung hitung olah raga dialam terbuka, sehat dan bisa sekalian dapat foto bagus bukan?
Saya bersyukur datang kelokasi ini sejak subuh, karena ternyata dipagi hari sekali banyak sekali satwa yang keluar, saya menemukan banteng jawa, burung merak yang bergerombol, bahkan burung burung merak ini terbang bebas dialam liar beruntung saya dapat mengabadikan momen ini. ketika saya dapat banyak foto satwa ini, di sosial media banyak yang menanyakan ke saya karena mereka pada saat datang kesini tidak menemukan banyak satwa liar, padahal kuncinya adalah pagi pagi sekali anda harus sudah standby di taman nasional Baluran ini.
How To Get There
Perjalanan menuju Taman Nasional Baluran memakan waktu kurang lebih 6 jam dari Surabaya. Terletak di Kabupaten Situbondo dan sebagian Banyuwangi.
Menempati luas area 22.500 hektar berupa hutan pesisir dan padang rumput serta diapit oleh tiga gunung, Baluran, Merapi dan Ijen.
Taman Nasional Baluran dapat dicapai dari Surabaya dengan menyusuri pantai utara Jawa Timur ke arah timur, meliwati kota Pasuruan, Probolinggo, Situbondo dan setelah Banyuputih, menuju ke selatan dan jangan terus ke timur ke desa Bilik.
Sebelum Desa Wongsorejo belok kekiri menuju Visitor Center.
Akses ke dan dari Taman Nasional Baluran sangat lancar dengan adanya jalan raya lintas propinsi yang menghubungkan Pulau Bali dan Banyuwangi dengan Surabaya yang melintasi kawasan Taman Nasional Baluran.
Dengan demikian Taman Nasional Baluran dapat dijangkau dengan kendaraan darat dari berbagai kota-kota penting disekitarnya.
Jalur utama terdekat yang dapat Anda gunakan adalah Banyuwangi-Batangan dengan jarak 35 km yang dilanjutkan ke Bekol dengan waktu 45 menit atau sekitar 12 km.
Dapat juga dari Situbondo-Batangandengan jarak 60 km menggunakan mobil.
Di Taman Nasional Baluran apabila Anda menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan menuju Bekol dengan jalan yang dapat dilewati untuk 2 mobil.
Jalannya beraspal tipis tetapi layak untuk mobil sedan, dan sangat dianjurkan sebaiknya sejenis SUV.
Jalan aspal yang telah ada merupakan jalan kelas 3 yang menghubungkan pintu masuk ke savana Bekol-Bama sepanjang ±15 km.
Selain jalan aspal di sekitar Bekol dan Bama tersedia jalur interpretasi baik untuk wisata biasa maupun wisata pendidikan.