Istri Orang Padang Cepat Belajar Bahasa Padang

Minda Tour

Rendang, telur balado, sup kepala ikan, gulai cincang, sambal
merah dan ijo. Itu semua cuma secuil dari bermacam-macam menu yang bisa
kamu temui di rumah makan Padang. Dengar namanya aja enak, kan? Tapi,
kali ini Hipwee bukan mau membahas tentang cara membuat masakan Minang,
rumah makan Padang, atau sejenisnya. Memang sih kalau dengar kata “orang
Padang” atau “orang Minang”, pikiran kamu langsung tertuju pada sebuah
warung beraroma rempah dan santan yang kuat dengan warna-warni yang
mengundang selera. Begitu pula dengan kamu yang punya pacaran dengan
orang Minang, segala kenikmatan pacaran sama Orang Minang seperti
berikut ini pasti pernah kamu rasakan.

1. Sebelum kamu kenal dia, kamu suka “pukul rata” kalau semua orang Minang itu adalah orang Padang.
Orang Minang belum tentu dari Padang
Orang Minang belum tentu dari Padang via saribundo.biz

teman: pacar kamu orang Padang ya?

kamu: bukan, dia Bukit Tinggi.

teman: Lha iya Padang dong?!

Yang
ada di pikiran kamu awalnya, semua orang Minang itu sama dengan orang
Padang. Pokoknya semua yang dari Sumatera Barat itu ya orang Padang.
Setelah kamu mengenal dia, baru lah kamu tahu kalau orang Minang itu
asalnya juga bermacam-macam. Ada yang Bukit Tinggi, Pariaman, Payakumbuh
dan sebagainya. Jadi, kalau ada yang mengaku orang Minang, belum tentu
kampung halamannya di Kota Padang.

2. Kebiasaan orang Minang
untuk merantau mengharuskan dia untuk serba perhitungan. Enggak heran
kalau dari dia kamu jadi ketularan hemat.
Hemat bukan pelit!
Hemat bukan pelit! via tomspice.wordpress.com

Di
perantauan, orang Minang ini cenderung terkenal pelit. Pastinya ini
salah besar. Orang Minang ini bukan pelit tapi hemat. Kamu yang punya
pacar orang Minang awalnya pasti ngerasain gimana iritnya orang Minang
sampai kamu merasa “kok pelit banget, sih”. Sebenarnya, pengiritan orang
Minang terutama di rantau itu adalah cara untuk bertahan hidup. Ya
namanya juga sedang merantau, jauh dari rumah, jauh dari keluarga,
jadinya harus pintar-pintar berhemat.

Nah, justru bersama dia
kamu jadi belajar untuk berhemat juga. Yang hemat-hemat gini nih cocok
untuk diajak mengelola keuangan rumah tangga nantinya. Ciyeee!

3. Meski gak semua orang terlahir sebagai pengusaha, tapi ‘gen berdagang’ mengalir deras di dalam darah mereka.
Pengusaha Minang yang sukses dan hobinya juga merantau (jalan-jalan keliling dunia).
Pengusaha Minang yang sukses dan hobinya juga merantau (jalan-jalan keliling dunia). via aisyahalfaris.blogspot.com

Pacaran
sama orang Minang juga melatih jiwa berwirausahamu. Sudah dari zaman
dahulu kala, kalau orang-orang Minang ini terkenal dengan jiwa
berdagang. Jiwa berdagang ini sepertinya sudah mendarah daging dan turun
temurun bagi orang Minang. Enggak heran deh banyak orang Minang yang
menjadi pengusaha sukses di Indonesia. Contohnya Tariq Halilintar dan
istrinya, pengusaha berdarah Minang yang memiliki sebelas anak dan
seluruhnya pandai berdagang.

4. Kadang suka cemburu sih kalau ketemu temannya yang sesama orang minang, kayaknya akrab banget.
Ketemu orang Minang langsung akrab
Ketemu orang Minang langsung akrab via lifelikepictures.co

Uda, ba’a kabanyo?

Orang
sesama Minang di perantauan selalu akrab banget. Enggak heran, kamu
yang pacaran sama orang Minang suka bingung kalau dia ketemu sesama
orang Minang di perantauan. Mereka langsung nyambung dan akrab banget,
terus ngomongnya langsung pakai bahasa Minang lagi. Kamu yang nggak
ngerti apa-apa cuma bisa diam saja ngeliatin keakraban mereka.

Kamu: itu tadi saudara kamu?

Dia: bukan, cuma kebetulan sama-sama orang Minang aja.

Persaudaraan
orang Minang memang erat, apalagi pas di rantau. Rasanya mereka jadi
punya ikatan yang kuat kalau ketemu. Mulanya, kamu suka cemburu kalau
dia ketemu orang Minang yang berlawanan jenis dan langsung akrab.
Rasanya, mereka langsung ngomong dengan bahasa yang nggak kamu pahami
dan kamu jadi terasa jadi tenggelam. Tapi lama-lama kamu paham kok itu
memang bagian dari solidaritas mereka saja.

5. Kalau dia habis
pulang kampung, pasti dibawain rendang, keripik sanjay, plus sambal ijo
yang otentik & super enak. Beda banget dari rumah makan padang
ecek-ecek.
Cepet pulang bawa oleh-oleh dong!
Cepet pulang bawa oleh-oleh dong! via www.kaskus.co.id

Dia: sayang, besok aku balik. Jemput di bandara ya!

Kamu: oke, say! Kamu kali ini bawa oleh-oleh apa?

Dia: huh, dasar kamu! Yang dikangenin makanan aja!

Waktu
dia lagi pulang kampung, tentunya kamu akan kangen banget dengan dia.
Tapi, di sisi lain, senang juga sih soalnya pasti nanti dia pulang bawa
oleh-oleh yang super enak. Kalau dia balik ke rantau, ibunya selalu
membawakan keripik sanjay, rendang lengkap dengan sambal, pokoknya
masakan Minang yang benar-benar bikinan orang Minang dan berasal dari
Tanah Minang. Rasanya, jelas beda dengan masakan Minang yang dijual di
warung-warung di Jawa. Apalagi yang ada tulisannya “Padang Murah”, jelas
beda!

6. “Kalau jodoh nikah sama orang Minang, kamu yang laki-laki dibeli”. Apa benar begitu?
Bukan dibeli tapi dijemput
Bukan dibeli tapi dijemput via travel.detik.com

Kamu yang cowok dan punya cewek orang Minang, sering kali ditanya sama teman-teman:

“Berarti, nanti kamu kalau nikah dibeli ya?”

Pandangan
ini yang juga sering kali dibayangkan tentang orang Minang. Memang sih,
orang Minang terkenal dengan garis keturunan matrilineal atau
berdasarkan garis ibu. Sebenarnya istilah yang tepat bukanlah ‘dibeli’
tapi ‘dijapuik’ atau dijemput. Yang melakukan tradisi tersebut umumnya
adalah orang minang dari daerah Pariaman.

7. Kamu sudah sering membayangkan kalau nanti nikah disuguhi dengan perang pantun.
Siap-siap pantun nih kalau ke keluarganya
Siap-siap pantun nih kalau ke keluarganya via melissaapril.wordpress.com

Cukuik syaraik pai ka Makah

Jalankan parintah baibadaik

Wajib nikah karano sunnah

Sumarak alek karano adaik

Minang
memang terkenal dengan tradisi berpantun. Kamu yang punya pacar orang
Minang, pasti udah membayangkan kalau di pernikahanmu nanti bakal ada
perang pantun bersautan-sautan yang seru. Tapi, kamu nggak perlu
khawatir atau buru-buru belajar berpantun. Ada juru pantun yang bisa
kamu mintai tolong kok.

8. Yang bikin kamu suka, meski berbeda suku, dia masih nyambung sama keluargamu.
Biar beda suku tapi tetap akur dong
Biar beda suku tapi tetap akur dong via www.youtube.com

Di
mana bumi dipijak, di situ langit dijungjung. Begitulah salah satu
pantun yang dipegang teguh orang Minang di rantau. Pedoman inilah yang
bikin orang Minang bisa sukses diterima di rantau. Begitu pula dengan
dia yang bisa dengan mudah diterima di keluargamu.

Meskipun
berbeda latar belakang suku, dia nggak menutup diri dengan acara tradisi
yang ada di keluargamu. Intinya, mau dari suku apapun yang penting
saling mengerti dan cinta. Karena kalau sudah menikah, gak ada lagi yang
namanya “keluarga aku” atau “keluarga kamu” yang ada hanya “keluarga
kita”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page