Mobil Travel dari Padang ke Bukittinggi
Saya diserbu calo yang menawarkan kendaraan, keluar dari Bandar
International Minangkabau. “Sudah dijemput,” saya menggerakkan tangan
menolak. Masih memaksa, “Mau kemana?” kata mereka bertubi-tubi sambil
mengikuti langkah saya. Saya menghindar dengan cepat agar tidak diikuti.
Mereka laki-laki berjumlah 20-30 orang memaksa untuk mengunakan jasa
mereka.
Tips Travel dari Bandara BIM Padang ke Bukittinggi, Payakumbuh, Padang Pariaman
Biasanya, saya mengunakan jasa AWR (travel resmi bandara), memesan
dari Jakarta. Saya katakan nama pesawat dan pukul kedatangan serta
memberikan nomor telepon gengam yang bisa dihubungi. Begitu pesawat
mendarat, saya menerima telepon yang tidak dikenal, saya hubungi balik,
itu dari pihak AWR, konfirmasi. Mereka akan memandu kita menuju pool
kendaraan. Keluar dari bandara menuju booth taksi sebelah kanan, katakan
sudah memesan travel AWR. Kita akan diminta menaiki taksi dan diantar
ke pool AWR (terkadang menunggu 2-3 penumpang lain, jika pesawat yang
digunakan sama). Tidak perlu membayar taksi, karena dibayarkan oleh
pihak AWR. Biaya dari bandara ke Bukittinggi Rp 50.000. Sedangkan biaya
dari Padang ke Bukittinggi via AWR cukup Rp 35.000, dari Bukittinggi ke
Padang harga sama.
Tips Travel dari Bandara BIM Padang ke Bukittinggi, Payakumbuh, Padang Pariaman
Banyak cerita, bagi penumpang yang menggunakan jasa calo; di tengah
jalan pengemudi menaikkan penumpang lain, atau bayarannya mahal, tidak
masuk diakal. Ada pengalaman kakak yang di tengah perjalanan dari
Bukittinggi ke Padang, pengemudi taksi memutarkan kendaraannya untuk
keperluan pribadi dan membiarkan penumpang menunggu/mengikuti,
setelahnya mengantar penumpang ke tujuan.
Apakah tidak ada alternatif ke Bukittinggi? Transportasi menuju
Bukittinggi hanya dilayani kendaraan travel. Selain AWR, saya pernah
menggunakan travel lain, yang saya dapatkan saat membeli tiket di
penjualan tiket, travel Global. Travel Globar parkir di bandara. Begitu
sampai di bandara, hubungi nomor telepon yang telah diberikan, salah
seorang dari staf travel itu akan mendatangi Anda dan memandu ke tempat
parkir kendaraan yang siap berangkat ke Bukittinggi.
Selain travel ada taksi yang akan membawa Anda ke tempat tujuan. Saya
belum pernah punya pengalaman menggunakannya. Di Padang sudah ada
taksi Blue Bird. Tetapi taksi Blue Bird tidak terdapat di bandara. Jika
ingin menggunakan taksi ini, gunakan bus DAMRI dari bandara ke Padang,
temukan taksi Blue Bird. Begitu kiat-kiat dari orang-orang terpercaya.
Dari bandara ke Bukittinggi tidak ada alternatif transportasi yang
nyaman, aman, murah. Padahal, Bukittinggi menjadi tujuan wisata utama
untuk Provinsi Sumatera Barat.
Saya membandingkan transporatasi dari Bandara International
Minangkabau ke kota-kota di provinsi Sumatera Barat dan Bandara
Adisucipto, Jogyakarta. Transportasi umum di Bandara Adisucipto sangat
teratur dan banyak pilihan : Kereta api, taksi, Trans Jogja, Ojek. Akses
menuju pool kendaraan masing-masing mudah. Papan informasi yang
menjelaskan moda transportasi jelas, ada meja informasi tempat penumpang
bertanya. Saya yang setelah sepuluh tahun tidak ke Jogya dan tahun
2013, main ke Jogya lagi sendiri dengan mudah memilih transportasi yang
diinginkan. Saya tidak pilih taksi, saya ingin naik trans Jogya, mudah,
diarahkah oleh papan petunjuk menuju halte trans Jogya, dan ada
seorang tukang ojek merayu ingin mengantar ke Kaliurang? Mana mungkin
naik ojek? Google map menunjukkan jarak itu jauh (Bandara Adisucipto –
Kaliurang). Saya menolak. Menunggu sebentar di halte trans Jogja tak
lama busnya datang.
September 2015, saya pulang ke Bukittinggi, untuk reuni SMA.
Terjadi perubahan di Bandara International Minangkabau. Biasanya
booth taksi untuk memesan travel AWR terdapat di sebelah kiri pintu
keluar. Saat itu, tidak ada booth taksi di pintu keluar bandara. Saya
diberitahu bahwa booth taksi untuk mengantar ke loket AWR terletak di
sebelah kiri. Selama perjalanan dari pintu ke luar bandara menuju booth
taksi ada 2-3 orang yang menegur, “Mau kemana?”. Saya terus berjalan
menuju booth taksi dan ditanya mau kemana setelah dekat. “Ke pool AWR”,
saya dipersilakan menaiki salah satu taksi yang paling depan. Terdapat
jajaran taksi, rapi, antri menunggu penumpang.
Selama perjalanan dari bandara ke pool AWR, saya bertanya banyak hal
ke pengemudi taksi. Pengemudi taksi mengatakan ada 4 perusahaan taksi
resmi di bandara (salah satunya taksi Blue Bird) yang antri secara
tertib menunggu penumpang. Mereka bergantian mendapatkan penumpang. Jika
penumpang ingin menaiki taksi dengan perusahaan taksi tertentu, mereka
harus antri sampai mendapatkan taksi yang dimaksud mendapat giliran,
tidak dapat menyerobot taksi yang diinginkan, bila masih terdapat taksi
lain di depan.
Teman saya tidak menggunakan jasa AWR ke Bukittinggi, tapi ia
menggunakan jasa travel langganan, mobil pribadi. Mobil pribadi ini
mempunyai hubungan baik dengan pelanggan, pelanggan dan sopir saling
kenal. Ongkos kendaraan sama dengan AWR Rp. 60.000.
Pengelolaaan Bandara International Minangkabau lebih baik dari sebelumnya.