Tiket Masuk Wisata Air Terjun Lembah Anai Sumatera Barat
Kata air terjun sering disalahkaprahkan masyarakat awam sebagai “air
yang bergerak dari bawah ke atas”. Di Lembah Anai, Sumatera Barat, air
mancur mendapatkan jati dirinya sebagai air yang jatuh dari atas ke
bawah.
Air terjun Air Mancur (Lembah Anai)
Jalan Raya Padang-Bukittinggi KM. 40 Jorong Aie Mancua, Nagari Singgalang, Kec. X Koto, Kab. Tanah Datar
Buka setiap hari
Harga Tiket Masuk : Rp 2.500,-
Di lembah Anai, sekitar satu jam perjalanan dari kota Padang menuju
kota Bukittinggi terdapat sebuah air terjun dengan nama unik. Namanya
air terjun aia mancua (bahasa Minang : air mancur). Masyarakat umumnya
mengenal air terjun ini dengan nama air terjun lembah Anai. Objek wisata
ini terletak di tepi jalan raya, beberapa saat sebelum memasuki kota
Padang Panjang jika kita datang dari Padang.
Karena letaknya yang
strategis, tempat ini ramai dikunjungi wisatawan dan telah menjadi
tempat wisata unggulan Sumatera Barat. Saya cukup membayar tiket masuk
Rp 2.500,- berjalan santai sekitar lima menit dari pintu masuk dan
sampai di dekat air terjun. Udara segar menyeruak menerpa badan saya.
Sebelum sampai di lokasi, baik bagi para pengunjung yang datang dari
arah Padang maupun Padang Panjang akan melewati jalan yang
berkelok-kelok dengan pemandangan hutan di kiri kanan jalan. Di
sepanjang jalan menjelang air terjun lembah Anai, saya melihat
monyet-monyet berkeliaran di tepi jalan meminta makanan kepada setiap
pengunjung yang lewat .
Air terjun lembah Anai mengalir dari sungai Batang Lurah Dalam yang
berhulu di gunung Singgalang. Dengan tinggi 35 meter, siap-siap saja
kita dihujani rintik-rintik air yang jatuh menerpa badan jika kita
berdiri mendekati air terjun.
Hempasan air terjun membentuk sebuah kolam
yang katanya sangat dalam. Aliran air terjun akan mengalir membentuk
sungai besar melewati jembatan di bawah jalan raya. Beberapa pengunjung
mandi di dekat air terjun lalu membilas di kamar mandi dekat situ. Saya
cukup memandang air terjun sambil mendengar lalu lalang kendaraan.
Di dekat sini katanya terdapat dua air terjun lagi selain air terjun yang ada di tepi jalan. Namun, karena dua
air terjun lainnya tertutup oleh lebatnya hutan, sehingga agak susah
diakses. Saya yang datang kesini merasa cukup puas dengan air terjun
yang di tepi jalan ini saja.
Lembah Anai sendiri merupakan cagar alam dan hutan lindung yang
ditetapkan sejak jaman pemerintahan Belanda. Luas cagar alam Lembah Anai
221 hektar dan disini hidup terdapat tumbuhan langka yang dilindungi
seperti bunga bangkai. Selain itu beberapa satwa hidup liar di hutan ini
seperti harimau, macan tutul, babi hutan, berbagai spesies kera dan
burung.
Di seberang air terjun, tepat di atas jalan terbentang jembatan rel
kereta api bergerigi peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1881
sebagai jalur pengangkut batubara dari Sawahlunto ke pelabuhan Teluk
Bayur di Padang.
Jalur kereta api ini telah lama berhenti beroperasi
karena berkurangnya produksi batubara di Sawahlunto. Namun, sekarang
rute kereta api Padang-Sawahlunto telah dibuka kembali sebagai kereta
wisata. Kereta api hanya beroperasi pada hari libur.
Puas menikmati keindahan alam, para pengunjung bisa mencicipi
oleh-oleh khas Minang yang dijajakan seperti aneka keripik dan galamai
(dodol Minang) pargedel jaguang.