Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI), Raja Sapta Oktohari mengatakan, akan ada perbedaan mencolok dalam gelaran TdI 2018. Dengan level 2.1, TdI menjadi ajang balap sepeda dengan klasifikasi poin tertinggi yang ada di Indonesia saat ini.
“Pasti banyak tantangan setelah vakum selama tujuh tahun. Namun, semangat kami adalah menghidupkan kembali dan membuktikan ke dunia bahwa Indonesia bisa menjadi tuan rumah kegiatan bergengsi di kalender UCI (Federasi Balap Sepeda Dunia),” kata Okto saat konferensi pers di Yogyakarta, Rabu (24/1).Dengan memiliki klasifikasi poin tertinggi, peserta yang boleh ikut pada ajang ini minimal berlevel kontinental atau di atasnya. Selain itu, dan sarana yang diberikan kepada pebalap lebih bagus dibanding level 2.2.
“Empat etape yang ada di TdI 2018 ini cukup jadi pelajaran. Tahun depan ditambah jadi lima etape. Digelarnya TdI pada awal tahun juga sesuai dengan kalender UCI, sebelum dimulai Tour de Abu Dhabi dan Tour de Dubai,” Okto menjelaskan.Race Director TdI 2018, Sondy Sampurno juga menambahkan, bahwa tidak ada kaitannya jarak tempuh dan jumlah etape dengan klasifikasi level balapan.“Semakin tinggi level poinnya, pesertanya juga semakin ketat dan fasilitas serta sarana yang disediakan pasti akan mengikuti,” ucap Sondy.
Cuaca Tidak BerpengaruhSementara itu, kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia yang memasuki musim hujan tidak jadi masalah bagi para pebalap. Hal itu juga diungkapkan Daniel Whitehouse dari Inter Pro Stradalli dan Marcus Culey dari St. George Continental Cycling Sydney Australia.Whitehouse yang merupakan juara Tour de Flores 2016 ini mengatakan, ia sangat antusias dengan gelaran TdI 2018. Terlebih lagi, ini adalah tur pertama dengan level 2.1 yang diikutinya di musim 2018.“Saya yakin bisa menang di balapan ini karena saya datang dari tim yang kuat. Saya juga pebalap yang kuat di tanjakan. Tour ini sangat seimbang karena ada jalan rata dan tanjakan,” Whitehouse menjelaskan.
Whitehouse juga optimistis akan menemukan strategi untuk dapat memenangkan balapan secara keseluruhan karena telah melakukan persiapan di Adelaide, Australia, yang suhunya mencapai 44 derajat celsius. “Tidak ada masalah soal cuaca, banyak tantangan di sini. Saya harap nanti tidak terjadi hujan deras dan kami akan baik-baik saja,” Whitehouse menuturkan.Tidak jauh berbeda, Culey pun berambisi meraih gelar juara sekaligus menyamai pencapaian di Tour de Molucas 2015.
“Saya akan melihat kesempatan hari ke hari untuk menang dan mempelajari setiap rutenya. Penting bagi kami untuk bisa dapat hasil bagus di balapan ini,” ujar Culey. Empat Etape Tour de Indonesia 20181.Candi Prambanan – Ngawi (124.7 km)2.Madiun – Mojokerto (117.5 km)3.Probolinggo – Banyuwangi (200 km)4.Gilimanuk – Denpasar (170.9 km) (bac)